Mars: Dewa Perang dalam Mitologi Romawi

  • Mars, dewa perang Romawi dan pelindung Kekaisaran.
  • Hubungan dengan Venus dan peran dalam pendirian Roma.
  • Festival dan upacara untuk menghormatinya dalam kalender Romawi.
  • Ikonografi, atribut dan kuil yang didedikasikan untuk pemujaannya.

Dewa Mars dalam mitologi Romawi

Mars, dewa perang dalam mitologi Romawi, adalah salah satu dewa terpenting dalam jajaran dewa Romawi Kuno. Sosoknya dikaitkan dengan perang, perlindungan kota dan, dalam beberapa tradisi, dengan pertanian. Tidak seperti rekan Yunani-nya Ares, Mars dianggap sebagai dewa yang lebih rasional, tidak hanya terkait dengan konflik tetapi juga dengan pertumbuhan Kekaisaran Romawi. Kehadirannya meluas ke berbagai bidang kehidupan Romawi, dari agama hingga struktur militer.

Artikel ini membahas tentang sosok Mars, membahas asal-usulnya, mitos-mitosnya yang paling representatif, dan relevansinya dalam budaya Romawi. Kita juga akan menjelajahi festival yang diadakan untuk menghormatinya, hubungannya dengan Venus, dan peran penting yang dimainkannya dalam pendirian Roma. Mengetahui hakikat Mars berarti memahami salah satu fondasi ideologis yang membangun kekuatan militer dan budaya raksasa Kekaisaran Romawi.

Asal dan kelahiran Mars

Mars adalah putra dari Jupiter dan Juno, meskipun beberapa versi menunjukkan bahwa Juno mengandungnya tanpa campur tangan laki-laki. Konon, ia memanfaatkan bunga ajaib yang diberikan Flora, sehingga ia bisa hamil tanpa harus bersatu dengan Jupiter. Kisah ini diceritakan oleh Ovid dalam karyanya Puasa, dan memperkuat hubungan Mars dengan kesuburan dan alam.

Sang dewa dibesarkan dan dididik oleh para Titan, yang menanamkan dalam dirinya seni perang dan strategi militer. Dibesarkan di lingkungan yang keras dan pelatihannya dengan penguasa dunia kuno membuat Mars menjadi ahli tempur dan komandan, karakteristik yang memberinya peran penting dalam perang dan perlindungan Roma.

Mars dan berdirinya Roma

Salah satu mitos terpenting yang melibatkan peran penting Mars adalah mitos berdirinya Roma. Menurut tradisi, Mars adalah ayah dari Romulus dan Remus dengan Rhea Silvia, seorang pendeta Vestal. Sang dewa, yang terobsesi dengan wanita muda itu, berhasil membuatnya hamil dan dari persatuan ini lahir anak kembar yang, setelah ditinggalkan dan disusui oleh seekor serigala betina, akan mendirikan kota Roma.

Kisah ini tidak hanya memperkuat pentingnya Mars dalam mitologi Romawi, tetapi juga menjadikannya bapak simbolis orang Romawi. Roma, sebuah kekaisaran yang dibangun melalui peperangan dan penaklukan, memiliki Mars sebagai pelindung dan pemandu terbesarnya.

Mars dan hubungannya dengan Venus

Salah satu episode paling terkenal dalam mitologi Romawi adalah kisah cinta antara Mars dan Venus, dewi cinta dan kecantikan. Venus, istri Vulcan, jatuh ke pelukan dewa perang, yang menyebabkan skandal besar di Olympus. Vulcan, setelah mengetahui perzinahan tersebut, merancang jebakan untuk mengekspos para kekasih itu kepada dewa-dewa lain.

Dari hubungan ini lahir dua tokoh representatif perang: Melarikan diri dan Timor, dewa kepanikan dan ketakutan dalam pertempuran. Melalui mitos ini, bangsa Romawi menghubungkan perang tidak hanya dengan strategi dan kekuatan, tetapi juga dengan gairah dan keinginan.

Festival dan upacara untuk menghormati Mars

Mars adalah salah satu dewa yang paling dihormati di Roma, dan banyak festival dirayakan untuk menghormatinya, terutama pada bulan Maret dan Oktober, bulan-bulan penting untuk kampanye militer. Di antara ritual yang paling penting adalah:

  • Ekuilibrium: Dirayakan pada tanggal 27 Februari dan 14 Maret, acara ini berupa pacuan kuda untuk menghormati dewa.
  • Agonalia: Peristiwa itu terjadi pada tanggal 17 Maret dan melibatkan pengorbanan hewan untuk memperoleh perlindungan Mars.
  • Kuda Oktober: Ritual ini dirayakan pada tanggal 15 Oktober dan melibatkan pengorbanan seekor kuda untuk menghormatinya setelah perlombaan kereta perang di Medan Mars.
  • Armilustrium: Peristiwa ini berlangsung pada tanggal 19 Oktober dan bertujuan untuk memurnikan senjata sebelum menyimpannya untuk musim dingin.

Festival-festival ini mencerminkan Hubungan dekat Mars dengan perang dan perlindungan Roma, menunjukkan bagaimana kultusnya terkait erat dengan kalender militer dan keagamaan kota tersebut.

Dewa Mars dalam perayaan Romawi

Ikonografi Mars

Mars dulunya digambarkan sebagai prajurit yang mengesankan, bersenjata tombak dan helm. Dalam banyak kesempatan, ia ditampilkan dengan dua hewan sucinya: lobo, mengacu pada serigala betina yang merawat Romulus dan Remus, dan burung pelatuk, yang menurut tradisi, juga membantu menyusui si kembar.

Dewa tersebut kerap kali muncul pada koin-koin pada masa itu, pada patung-patung, dan pada relief-relief di kuil, yang menggarisbawahi relevansinya dalam identitas Romawi. Dalam Forum Augustus, Kuil Mars Ultor, di mana upeti dibayarkan kepada dewa sebagai pembalas dendam Romawi.

Nama dan atribut Mars

Di seluruh Kekaisaran Romawi, Mars memperoleh gelar dan julukan yang berbeda tergantung pada konteks di mana ia dipanggil:

  • Mars Ultor: "Sang Pembalas", gelar yang diberikan oleh Augustus setelah merebut kembali standar Romawi.
  • Mars Gradivus: Terkait dengan gerak maju tentara.
  • Mars Quirinus: Dalam perannya sebagai pelindung warga negara Romawi.

Aspek-aspek ini menyoroti bagaimana Mars bukan hanya sekedar dewa perang, tapi dewa dengan pengaruh luas pada politikAgama dan budaya Romawi.

Kultus Mars adalah pilar penting identitas Romawi, yang mewujudkan nilai-nilai disiplin, keberanian dan kemenangan militer. Warisannya masih ada dalam budaya Barat, dari nama planet Mars hingga istilah seperti "bela diri," yang terkait dengan perang dan kekuatan.

Tinggalkan komentar