- Minerva adalah dewi kebijaksanaan dan peperangan strategis Romawi., berasal dari dewi Etruria Menrva.
- Kultusnya merupakan hal yang mendasar di Roma, dengan perayaan seperti Quinquatrías dan kuil di Bukit Capitoline.
- Muncul dalam mitos-mitos utama seperti perselisihannya dengan Neptunus dan hukuman terhadap Arachne, simbol kecerdasan dan keadilan.
Minerva, dewi mitologi Romawi, adalah salah satu tokoh paling menarik dalam jajaran dewa klasik. Asal-usul dan perkembangannya dalam sejarah sangat terkait dengan dewi Yunani Athena, yang memiliki banyak kesamaan karakteristik dengannya. Namun, seiring berjalannya waktu, Minerva berevolusi menjadi salah satu dewa terpenting di Roma, terutama di wilayah kebijaksanaan, yang peperangan strategis dan seni.
Dari akar Etruria-nya hingga konsolidasinya di Kekaisaran Romawi, Minerva disembah di banyak kota dan dihormati dengan festival penting. Pengaruhnya tidak hanya terbatas pada bidang keagamaan, namun juga meluas ke budaya, yang kebijaksanaan dan seni. Dalam artikel ini kita akan mengupas secara mendalam mitosnya, atributnya, kultusnya, dan relevansinya dalam masyarakat Romawi.
Asal usul dan mitos Minerva
Minerva berakar pada dewi Etruria Menrva, yang pada gilirannya dipengaruhi oleh mitologi Yunani. Kisah kelahirannya merupakan salah satu kisah paling terkenal dalam mitologi Romawi dan Yunani. Dikatakan bahwa Jupiter, karena takut akan ramalan yang mengatakan bahwa keturunannya akan lebih kuat darinya, memutuskan untuk melahapnya Orang keturunan dr campuran orang Negro dgn orang Eropah, dewi kehati-hatian, saat ia mengandung Minerva.
Setelah beberapa saat, Jupiter mulai merasakan sakit kepala yang mengerikan dan bertanya Vulcano untuk membuka tengkoraknya dengan kapak. Dalam satu gerakan, Minerva muncul dengan senjata lengkap, dengan teriakan perang yang begitu keras hingga mengguncang Olympus. Sejak saat itu, ia menjadi dewi kebijaksanaan, peperangan strategis, dan kecerdasan.
Atribut dan representasi Minerva
Sebagai dewi kebijaksanaan dan peperangan strategis, Minerva memiliki beberapa atribut khas yang membedakannya dari dewa lainnya. Umumnya dilambangkan dengan:
- Sebuah helm, yang melambangkan perannya sebagai dewi prajurit.
- Tombak dan perisai, menekankan kapasitasnya untuk strategi perang.
- Perlindungan, pelindung dada yang dihiasi dengan Kepala Medusa, sebagai simbol perlindungan.
- Burung hantu, hewan sucinya dan representasi kebijaksanaan.
- Zaitun, simbol perdamaian dan kesejahteraan, yang dimenangkannya dalam perselisihannya dengan Neptunus atas kota Athena.
Minerva dan perannya dalam budaya Romawi
Minerva tidak hanya disembah sebagai dewi perang, tetapi juga dianggap sebagai pelindung pengrajin, The medis, The poetas dan intelektual. Tidak seperti Mars, yang mewakili perang brutal, Minerva melambangkan strategi dan taktik. Hal ini menjadikannya salah satu dewa yang paling dihormati di Roma, khususnya di kalangan penguasa dan jenderal.
Pengaruhnya meluas hingga ke serikat pekerja dan asosiasi pengrajin, yang menganggapnya sebagai pelindung mereka. Seiring berjalannya waktu, perannya dalam kebudayaan Romawi semakin menguat, dan selama masa Republik dan Kekaisaran, kultusnya menyebar ke seluruh wilayah.
Kultus Minerva
Kultus Minerva tertanam kuat di Roma dan wilayah lain di Kekaisaran. Liburan utama mereka adalah keluarga Quinquatries, dirayakan di 19-23 Maret. Pada hari-hari tersebut, pengorbanan dan upacara dilakukan untuk menghormatinya, dan festival kecil yang didedikasikan untuk dewi juga diadakan, seperti Minusculae Quinquatrus, berfokus pada musisi dan pemain suling.
Salah satu kuil terpenting yang didedikasikan untuk Minerva berada di Bukit Capitoline, di mana dia menjadi bagian dari Triad Capitoline bersama dengan Jupiter dan Juno. Tempat perlindungan penting lainnya terletak di Bukit Aventine, tempat para penyair dan penulis drama biasa memberikan penghormatan kepadanya.
Cerita terkenal tentang Minerva
Minerva muncul dalam banyak mitos dan cerita dari Romawi dan Yunani kuno. Di antara yang paling terkenal adalah:
- Perselisihan dengan NeptunusMinerva dan Neptune bersaing untuk mendapatkan hak memberikan nama mereka pada sebuah kota. Neptunus menciptakan mata air asin dengan memukul bumi menggunakan trisulanya, tetapi Minerva menumbuhkan pohon zaitun, sehingga memenangkan hati para dewa dan menamai kota itu Athena.
- Mitos Arachne: Seorang penenun muda bernama Arachne menantang Minerva dalam sebuah kompetisi menenun. Arachne menciptakan permadani sempurna yang menggambarkan pelanggaran para dewa, yang membuat Minerva marah, yang menghancurkan karyanya dan mengubahnya menjadi seekor laba-laba.
- Perannya dalam OdysseyMinerva membantu Ulysses dalam perjalanannya kembali ke Ithaca, memberinya nasihat dan melindunginya pada beberapa kesempatan.
Minerva di akhir Roma dan Kekristenan
Dengan datangnya agama Kristen, banyak kuil Minerva dihancurkan atau digunakan kembali untuk tujuan keagamaan baru. Namun, citranya tetap penting dalam filsafat dan pendidikan, dan hubungannya dengan kebijaksanaan menjadikannya simbol alasan dan conocimiento pada Abad Pertengahan dan Renaisans.
Minerva adalah salah satu dewa terpenting dalam jajaran dewa Romawi, terkenal karena perannya dalam kebijaksanaan, peperangan strategis, dan seni. Kultusnya menyebar ke seluruh Kekaisaran dan pengaruhnya bertahan bahkan setelah jatuhnya Roma. Saat ini, hal ini tetap menjadi simbol inteligencia, estrategia y budaya.