- Rhea Silvia adalah putri Numitor dan dipaksa menjadi perawan vestal oleh pamannya, Amulius.
- Dewa Mars membuatnya hamil dengan anak kembar Romulus dan Remus, pendiri Roma.
- Si kembar diselamatkan oleh Sungai Tiber dan dirawat oleh serigala betina Luperca.
- Ketika mereka dewasa, Romulus dan Remus menggulingkan Amulius dan mengembalikan Numitor ke takhta.
Mitos Rhea Silvia adalah salah satu cerita paling menarik dalam mitologi Romawi. Sebagai seorang ibu Romulus y Teguran, pendiri legendaris Roma, kisah mereka diselimuti destino, pengkhianatan, campur tangan ilahi dan berdirinya salah satu peradaban kuno yang paling penting. Kehidupannya ditandai oleh ketidakadilan, tapi miliknya warisan bertahan seiring berjalannya waktu.
Selain menjadi ibu dari saudara kembar pendiri, Rea Silvia mewakili pertarungan wanita dalam mitologi Romawi, menjadi korban keputusan keluarganya dan kekuatan ilahi. Artikel ini menelusuri sejarahnya secara detail, dari asal sampai destino end.
Asal usul Rea Silvia
Rea Silvia adalah putri dari Angka, Raja Alba Longa, sebuah kota yang didirikan oleh Ascanio, putra Trojan Aeneas. Su garis keturunan menghubungkannya langsung dengan garis keturunan Trojan, yang membuatnya menjadi tokoh yang sangat relevan dalam fondasi mitologi Roma.
Hidupnya berubah drastis ketika pamannya Amulium Ia menggulingkan ayahnya dan merebut tahta Alba Longa. Untuk mengkonsolidasikan kekuasaannya dan menghilangkan ancaman terhadap pemerintahannya, Amulius membunuh putra-putra Numitor dan memaksa Rhea Silvia menjadi kaisar. perawan perawan, seorang pendeta wanita dewi Korek api pendek. Kondisi ini memaksakan suara kesucian selama tiga puluh tahun, yang akan mencegahnya dari memiliki desenden yang dapat mengklaim takhta.
Pertemuan dengan Mars
Meskipun statusnya sebagai seorang vestal, kisah Rhea Silvia berubah secara tak terduga ketika dewa Mars, dewa perang, memperhatikannya. Menurut legenda, Mars menampakkan diri kepadanya dalam mimpi dan kemudian bergabung dengannya dalam hutan, baik dengan rayuan maupun dengan paksaan.
Dari pernikahan ini lahir dua anak kembar: Romulus dan Remus. Fakta ini mewakili sebuah ancaman untuk masa pemerintahan Amulius, yang setelah mengetahui kelahiran anak-anak itu, memerintahkan Rhea Silvia untuk dieksekusi dan si kembar untuk disingkirkan.
Dari Vestal hingga Ibu Para Pendiri Roma
Nasib Rea Silvia sungguh kejam. Hukuman untuk seorang perawan yang menghancurkannya suara tentang kesucian sangatlah keras: Amulius memerintahkan agar hal itu dilakukan dikubur hidup-hidup, praktik umum bagi para Vestal yang melanggar kondisi kemurnian mereka.
Sedangkan untuk si kembar, seorang pembantu diperintahkan untuk menghabisi mereka, namun dia tidak memilikinya. nilai untuk membunuh mereka. Sebaliknya, dia meninggalkan mereka di sungai. Tiber, berharap bahwa destino melakukan apa yang tidak berani dia lakukan.
Peran Sungai Tiber dan Luperca si Serigala Betina
Sungai Tiber memainkan peran penting dalam sejarah. Alih-alih menyeret si kembar menuju kematian, air membawa keranjang tempat mereka disimpan ke pantai, di mana mereka ditemukan oleh serigala betina bernama luperca, yang merawat dan menjaga mereka sampai mereka ditemukan oleh penggembala Faustus dan istrinya, di sini larentia.
Beberapa versi cerita menunjukkan bahwa di sini larentia, yang membesarkan mereka, bisa jadi adalah seorang pelacur, karena istilah tersebut "kaca pembesar" Dalam bahasa Latin itu bisa berarti keduanya “serigala betina” sebagai "pelacur". Hal ini menyebabkan munculnya penafsiran alternatif tentang siapa sebenarnya yang merawat si kembar saat mereka masih bayi.
Nasib Rhea Silvia
Meskipun Amulius telah menetapkan hukuman mati bagi Rhea Silvia, tidak semua versi sepakat bahwa Rhea Silvia dieksekusi. Menurut beberapa sumber, Dewa Tiber Dia merasa iba terhadapnya, menyelamatkannya dan mengambilnya sebagai istrinya. Jadi, alih-alih mati dengan kejam, dia menghabiskan tahun-tahun terakhirnya sebagai permaisuri dewa sungai, mengadopsi anak yang lebih baik. rohani dalam mitologi Romawi.
Ketika Romulus dan Remus tumbuh dewasa, mereka mengetahui kisah nyata mereka dan, dalam mencari keadilan, Mereka menggulingkan dan membunuh Amulius, mengembalikan kakeknya Numitor ke tahta Alba Longa. Kemudian, mereka memutuskan untuk mendirikan kota mereka sendiri, sebuah fakta yang akan melahirkan Roma kuno dan kuat.
Interpretasi dari mitos
Sepanjang sejarah, mitos Rhea Silvia telah ditafsirkan ulang dengan berbagai cara. Tito Livio, dalam pekerjaannya Dari Urbe Condita, menyajikan pandangan yang lebih rasional, yang menyatakan bahwa naiknya sungai bertanggung jawab atas penyelamatan si kembar dan bahwa kisah serigala lebih merupakan metafora daripada fakta literal.
Penulis lain menyarankan bahwa nama Rea Silvia mungkin berhubungan dengan dewa hutan kuno, karena "Silvia" berasal dari kata "peluit" (hutan) dan hubungannya dengan Sungai Tiber dapat menunjukkan adanya hubungan dengan roh dari sungai.
Dalam seni dan sastra, kisah Rhea Silvia telah digambarkan dalam berbagai kesempatan, khususnya gambaran Mars yang menculiknya, serigala betina yang merawat si kembar, dan pertemuannya berikutnya dengan dewa sungai Tiber.
Sosok Rhea Silvia, meski sering kali dibayangi oleh kebesaran Romulus dan Remus, merupakan simbol bagaimana destino dan kehendak ilahi memainkan peran kunci dalam mitologi Romawi. Kisahnya mencerminkan pengorbanan, perjuangan dan campur tangan para dewa dalam urusan manusia. Meskipun hidupnya tragis, warisannya tetap hidup di seluruh Roma, yang sejarahnya tidak dapat diceritakan tanpa menyebut ibu yang melahirkan para pendirinya.